Selasa, 04 April 2017

Bloop adalah nama yang diberikan kepada suara bawah laut berfrekuensi ultra-rendah namun sangat kuat yang dideteksiNational Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat tahun 1997. Sampai saat ini sumber suara tersebut tidak diketahui.

Analisis[sunting | sunting sumber]

Bunyi tersebut terlacak di sekitar koordinat  50 s 100 w  (titik terpencil di Samudra Pasifik Selatan, sebelah barat ujung selatan Amerika Selatan), terdeteksi beberapa kali oleh rangkaian hidrofon mandiri di Samudra Pasifik Ekuatorial,[1]yang menggunakan peralatan Angkatan Laut Amerika Serikat yang sejatinya dirancang untuk mendeteksi kapal selam Uni Soviet.
Menurut deskripsi NOAA, bunyi itu "frekuensinya meningkat cepat sekitar lebih dari satu menit dan jangkauannya cukup lebar untuk didengarkan oleh banyak sensor, dengan jangkauan lebih dari 5.000 km." Dr. Christopher Fox dari NOAA tidak yakin bahwa sumber bunyi itu adalah buatan manusia, seperti kapal selam atau bom, atau peristiwa geologis yang umum misalnya gunung berapi atau gempa bumi. Ciri-ciri suara Bloop juga tidak menyerupai bunyi makhluk hidup. Sampai saat ini masih menjadi misteri karena suaranya tidak menyerupai suara apapun yang diketahui manusia dan suaranya juga lebih keras daripada hewan dengan suara terkeras yang pernah diketahui, yakni paus biru.[2] Lima suara misterius lainnya juga telah diberi nama oleh NOAA: JuliaTrainSlow DownWhistle, dan Upsweep.[3][4][5]
Dr. Christopher Fox dari NOAA berspekulasi bahwa Bloop merupakan runtuhan es di Antartika.[6] Setahun kemudian, David Wolman, seorang jurnalis menanggapi Dr. Fox yang berpendapat mungkin suara itu bersumber dari makhluk hidup.[7]

source:https://id.wikipedia.org/wiki/Bloop

Mengenal SCP 169, Hewan Raksasa Purba yang Ukurannya Lebih Besar Dari Apa pun di Dunia

oleh Rizal
07:00 AM on Aug 1, 2016




Kalau kita membahas tentang makhluk hidup terbesar, maka sudah jelas nama Amphicoelias Fragillimus pasti masuk di dalamnya. Alasannya, hewan prasejarah ini ukurannya memang benar-benar sinting. Dari kepala hingga ekor, panjangnya hampir 60 meter. Gajah Afrika dewasa pun seperti kucing baginya. Amphicoelias Fragillimus memang sangat besar dan diketahui sebagai spesies terbesar. Tapi, ternyata masih ada satu hewan lagi yang ukurannya juga tak kalah besar. Ya, hewan ini bernama SCP 169 yang dikenal juga dengan Leviathan.
Kamu mungkin takkan pernah percaya ini, namun ukuran SCP 169 sungguh sangat besar. Bentang tubuhnya kira-kira 8 ribu kilometer. Ya, kilometer bukan meter. Kira-kira seluas Kepulauan Riau atau berkali-kalinya lebar kota Jakarta. Sangat tidak masuk akal memang ada makhluk sebesar ini, di samping tidak pernah adanya reportase soal itu. Tapi, beberapa peneliti mempercayai keberadaan monster ini dengan berbagai alasan.
Lebih lanjut soal SCP 169, berikut adalah fakta-fakta ngeri tentang hewan raksasa yang dianggap khayalan itu.

Ukuran SCP 169 yang Benar-Benar di Luar Akal

Dari berbagai artikel dan dokumen yang ada soal SCP 169, di sana diketahui jika ukuran makhluk ini sungguh luar biasa besar. Seperti yang disinggung sebelumnya, SCP 169 memiliki bentang tubuh yang sangat besar yakni sekitar 8 ribuan kilometer. Kalau diumpamakan seperti sebuah wilayah, SCP 169 sama seperti 10 kali ukuran Samarinda.
Scp 169 [Image Source]
Scp 169 [Image Source]
Benar-benar besar bahkan terlampau besar. Jika dibandingkan dengan Amphicoelias Fragillimus, hewan raksasa itu seperti semut bagi manusia. Tentu saja orang-orang pun tak buru-buru percaya soal eksistensi SCP 169 ini. Bayangkan seumpama ada 100 ekor saja, Samudra Pasifik pasti sudah penuh sesak. Next
source:http://www.boombastis.com/mengenal-scp-169/76185